Lebak.TARGETOPRASINEWS.ONLINE - Aneh tapi nyata, Belum Lama ini pembangunan RSUD Cilograng dengan biaya anggaran Rp.14.121.773.376., Terjadi ambrol bagian tembok Penahan Tanah di ikuti oleh pagar pengaman nya.
Untuk kesekian kali nya Tembok Penahan Tanah (TPT) RSUD Cilograng di Kabupaten Lebak Provinsi Banten terjadi ambrol dan di ikuti oleh pagar pengaman nya.
Jelas tampak kualitas bangunan tersebut Asjad (asal jadi) diduga kurangnya pengawasan dalam pengerjaan pembangunan.
Kejadian ambrolnya TPT untuk kesekian kalinya terjadi pada Sabtu 20 Juli 2024, sekira pukul 17.30 Wib. Proyek pembangunan terusan tahap dua (2) RSUD Cilograng di Desa Cijengkol Kecamatan Cilograng yang bernilai Rp.14.121.773.376 dan biaya berasal dari APBD 1 Provinsi Banten dan dikerjakan contraktor CV Abdi Jaya dengan konsultan pelaksana PT Fajar Konsultan, tampak jelas dari reruntuhan TPT, bahwa terkesan dikerjakan asal jadi.
Saat salah satu tim media datang kelokasi pada Minggu pagi 21 Juli 2024, untuk melakukan investigasi langsung dan ternyata kerusakan ambrol nya bangunan TPT dan pagar RSUD Cilograng tersebut cukup luas, kemungkinan harus di bangun ulang.
Melihat gedung RSUD Cilograng yang megah dengan fasiitas pelayanan umum yang lengkap belum juga dipergunakan oleh masyarakat Cilograng khusus sudah tidak memberikan keamanan dan kenyamanan sebagai fasilitas kesehatan.
Hasan Sadeli tokoh muda asal Lebak Selatan, ketika kami temui dilokasi kejadian ambrol nya TPT dan Pagar pengaman RSUD Cilograng, mengatakan.
"Saya melihat langsung pekerjaan pembuatan turap RSUD Cilograng sejak dari awal pekerjaan, bahkan sudah memperingatkan kepada pihak pelaksana. Ambrol nya TPT RSUD Cilograng sudah ke tiga (3) kalinya," kata nya.
"Kejadian tersebut, jelas merugikan negara khususnya pemerintahan Provinsi Banten, jangan sampai ini dibiarkan dan Pelaksana pembangunan TPT dan Pagar RSUD Cilograng yang terkesan tidak bertanggung jawab atas kejadian tersebut dan sepertinya mereka kebal hukum," ucap Hasan Sadeli.
Sambung nya, "Kejadian ambrol TPT ini sudah berkali kali dan berharap pihak APH segera turun tangan untuk melakukan Uji forensik bangunan," harap Hasan Sadeli.
"Jika pihak Polda Banten tidak mampu menyelesaikan dugaan kasus korupsi pembangunan RSUD Cilograng, mending terus terang, agar kami ambil sikap untuk lapor ke Mabes Polri, Kejagung atau KPK. Saya yakin keadilan dan hukum masih ada di Banten, agar para oknum yang diduga bermain di pembangunan RSUD Cilograng bertanggung jawab dan di adili," tukas Hasan.
Menurut penuturan Camat Cilograng Suhendi S.Ip., saya sendiri sudah melihat kondisi TPT RSUD Cilograng yang ambrol, sangat parah dan itu harus di bangun ulang. Bahkan penanganannya harus secepat mungkin dan dikuatirkan TPT runtuh ke jalan dan menimpa pengguna jalan.
"Saya berharap ke pihak pelaksana kegiatan Pembangunan Terusan tahap ke II RSUD Cilograng untuk bertanggung jawab dan segera perbaiki dengan pekerjaan yang profesional dan berkualitas, jangan asal - asalan," ucap Camat Cilograng.
Lanjut Camat Cilograng, "dengan anggaran yang sangat besar, tentunya hasil pekerjaannya baik, kuat dan aman saat di gunakan masyarakat," tukas nya. (ds)
Penerbit:Redaksi