Lebak, TARGETOPRASINEWS.ONLINE – Pekerjaan rehabilitasi ruang kelas Sekolah Dasar Negeri (SDN 2) Selaraja diduga mengurangi Spesifikasi dari Rencana Anggaran Biaya (RAB), Pengurangan Spesifikasi tersebut terlihat Rangka baja yang digunakan pada pekerjaan rangka atap bukan Zincalume C,75, x. 0.75 atau diduga material abal-abal.
“Rehabilitasi 4 Ruang Kelas di SDN 2 Selaraja Kecamatan warunggunung, Pada Pembangunan tersebut dengan Nomor 421.2/784/SP/DISDIK/VII/2024. 25 JULI 2024. Pengelolaan Pendidikan Sekolah Dasar, Rehabilitasi Ruang Kelas SDN 2 Selaraja Kecamatan Warunggunung dengan nilai proyek 500.111.000,- rupiah ( Lima Ratus Juta Seratus Sebelas Ribu Rupiah ) Dengan ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA DAERAH (APBD) TAHUN ANGGARAN 2024. Ungkap Sumber Inisial U Selaku Ketua DPW Lembaga Pemantau Penyelenggara Negara Republik Indonesia (LPPNRI) Kepada Media ini.selasa (24/9/2024).
Dikatakan Ketua DPW LPPNRI menyebut, Bahwa pada pelaksana dan juga konsultan pengawas kurang efektif dalam fungsi pengawasannya, hal itu berdasar pada pendamping pekerjaan tidak ditemui di lokasi kegiatan.
“Tugas utama seorang pelaksana lapangan adalah mempersiapkan pelaksanaan proyek dengan sebaik-baiknya. Dari saat proyek dimulai sampai dengan proyek selesai, dari hal-hal kecil sampai dengan hal-hal yang besar, fakta terbaik dengan pelaksana proyek SDN 2 Selaraja tidak ditemui di lokasi ketika pembangunan berlangsung, ” Tegas.
Selain pelaksana proyek, Konsultan pengawasan tutur sumber Inisial U tidak ditemui di lokasi kegiatan, padahal pekerjaan sedang berjalan.
“Lingkup tugas Konsultan Pengawas adalah memberikan layanan keahlian kepada para pekerja dan sebagai Tim Pengelola Teknis yakni melaksanakan tugas-tugas koordinasi dan pengendalian seluruh kegiatan teknis pembangunan tahap pelaksanaan konstruksi, jika tidak ada ditempat pekerjaan saat pembangunan bagaimana akan sesuai dengan ketentuan,” tegas Sumber Inisial U.
Beliau juga meminta, baik pelaksana proyek maupun konsultan pengawas agar efektif dalam kinerjanya, dan bersama dengan kontrol sosial untuk saling terbuka, khususnya spesifikasi RAB (Rencana Anggaran Biaya) .
“Agar pembangunan sesuai dengan prinsip transparansi maka baik konsultan maupun pengawas tidak tertutup kepada publik terutama spesifikasi RAB, ini bertujuan agar pembangunan sesuai ketentuan petunjuk dan juga aturannya,” kata Ketua DPW LPPNKR salah satu Sumber Inisial U.
Ia menambahkan dari hasil investigasi untuk rangka baja yang digunakan tidak mencapai C.75.x.0.75. dan itu sudah dilakukan pengecekan Sigmat.
“Dari hasil Sigmat rangka baja hanya tidak mencapai C.75, x. 0.75, padahal standarisasi pada RAB untuk Canal Rangka Baja seharusnya Zincalume C.75, x. 0. 75,”pungkas Sumber Inisial U.
Dalam pantauan media ini saat di lokasi, kegiatan dalam pelaksanaan pembangunan, baik pelaksana proyek maupun konsultan pengawas tidak ada dilokasi, hal tersebut diduga keras menjadi sebab timbulnya ketidaksesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan yang diantaranya pada pekerjaan Rangka Atap untuk baja ringan tidak berkualitas yang seharusnya menggunakan Zincalume C,75.x.0.75. sesuai ketentuan.
Pihak Kontraktor Dani saat di hubungi Via Pesawat mengatakan, Beliau akan turun ke lokasi proyek untuk mengecek kebenarannya pada pembelanjaan Rangka Baja yang tidak sesuai RAB. Tutupnya. (Tim)
