WWW.TARGETOPRASINEWS.ONLINE
Lebak - Pengerjaan bantuan rehab berat di Madrasah Tsanawiyah (Mts) Nur Insan di desa Gunungkendeng kecamatan Gunungkencana di duga asal jadi.
Pasalnya, dalam pekerjaan rehab berat tersebut tidak terlihat bekas pengerjaan yang memakai material yang baru. Tidak adanya pemasangan bata merah, penyangga atap bajaringan tidak di ganti.
Padahal bantuan afirmasi senilai Rp 372 juta dari kementerian agama (Kemenag) Republik Indonesia melalui direktorat jenderal pendidikan Islam harusnya di pergunakan dengan baik.
Hal itu menjadi sorotan Aktivis Pemerhati Anti Korupsi (APAK) Kabupaten Lebak Galih Januar Pamungkas. Menurutnya, anggaran yang fantastis itu seyogyanya dimanfaatkan dengan baik oleh penerima bantuan.
"Kami menduga ada sesuatu dengan kepala madarsah Nur Insan. Lantas di kemanakan anggaran itu," kata Galih dengan nada tanya saat di hubungi wartawan. Jum'at 15 November 2024.
Kata Galih, nilai anggaran yang sangat fantastis tersebut menjadi tanda tanya besar. Pihaknya menduga ada penyelewengan anggaran.
"Kami mendesak agar aparat penegak hukum turun tangan untuk memeriksa pengelola MTs Nur Insan yang menggunakan alokasi anggaran Rp 372 juta ini," tegasnya.
Sementara itu kepala Mts Nur Insan Andi Setiawan saat di temui wartawan berdalih, bahwa pengerjaan yang dilakukan oleh pihak madrasah sengaja untuk memanfaatkan material yang ada.
"Kami hanya memanfaatkan matrial yang ada. Adapun soal bajaringan tidak di ganti itu menjadi tanggung jawab saya, apabila rekan-rekan wartawan untuk mempublikasikan itu hak," kata Andi. (Tiem)